Chega! adalah laporan akhir Komisi Penerimaan, Kebenaran, dan Rekonsiliasi Timor-Leste yang dikenal dengan CAVR, singkatannya dalam Bahasa Portugis.
Judul dari laporan ini berarti ‘cukup, tidak lagi’ dalam Bahasa Portugis. Istilah ini dipilih untuk merangkum pesan utama dari para korban pelanggaran hak asasi manusia selama konflik 25 tahun kepada CAVR, yang mendasari semua rekomendasinya.
Laporan ini telah mendapat banyak pujian.
Jose Ramos-Horta, Penerima Nobel Perdamaian dan mantan Presiden Timor-Leste, menggambarkannya sebagai ‘sebuah ensiklopedia sejarah kami’ dan menyerukan agar ‘pelajaran berharga’ didalamnya dimanfaatkan.
Uskup Agung Desmond Tutu, Penerima Nobel Perdamaian dan mantan Ketua Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi Afrika Selatan, mengatakan bahwa laporan ini ‘layak mendapatkan tempat yang semestinya dalam kajian HAM internasional dan literatur tentang resolusi konflik’.
Ifdhal Kasim, mantan Ketua Komisi Nasional HAM Indonesia, mengatakan bahwa laporan ini, ‘adalah kontribusi penting bagi demokratisasi dan reformasi sektor keamanan di Indonesia’.
Laporan ini terdiri dari lima volume:
Vol 1: Kerja dan mandat CAVR; sejarah konflik; analisis dari rezim pendudukan dan Resistansi; profil pelanggaran HAM 1974-1999.
Vol 2: Pelanggaran HAM: penentuan nasib sendiri; pembunuhan di luar hukum dan penghilangan paksa; pemindahan paksa dan kelaparan.
Vol 3: Pelanggaran HAM (lanjutan): penahanan sewenang-wenang, penyiksaan dan tindak kejam pelanggaran hukum perang; pengadilan politik; perkosaan, perbudakan seksual dan bentuk kekerasan seksual lainnya; pelanggaran hak anak, hak ekonomi dan sosial.
Vol 4: Temuan tentang pertanggungjawaban dan akuntabilitas; proses rekonsiliasi di tingkat komunitas; dukungan bagi korban; rekomendasi.
Vol 5: Lampiran: kejahatan terhadap kemanusiaan pada 1999, data dan metode statistik, dakwaan oleh Unit Kejahatan Berat, dan ucapan terima kasih (termasuk donor); glosarium; indeks.