Chega+10
Oktober 2015 adalah 10 tahun sejak CAVR menyerahkan Laporan Chega! ke Presiden Timor-Leste Xanana Gusmao. AJAR dan mitranya akan mengevaluasi dampak Chega! dan mengumpulkan pandangan para korban dan aktivis HAM mengenai berbagai persoalan yang belum tuntas. Foto ini menunjukkan anggota keluarga orang hilang dari Peristiwa Marabia (Juni 1980) mengenang kerabat tercinta mereka. (Photo: AJAR)
Bumi Hangus
Sebagian dari Dili, ibukota Timor-Leste, dibakar hingga luluh lantak tahun 1999 setelah pengumuman hasil referendum. (Foto: Ross Bird)Penyintas Penyiksaan
Josefa dan Immaculada, dua penyintas penyiksaan, mengunjungi bekas penjara Balide tempat mereka dipenjara. Bekas penjara ini menjadi tempat sebuah pameran yang menggambarkan kerja komisi kebenaran dan rekonsiliasi Timor Leste (CAVR). Josefa dan Immaculada adalah anggota aktif dari Asosiasi Korban Nasional, yang mengadvokasi hak-hak mereka atas kebenaran, keadilan, dan reparasi. (Foto: AJAR)Kelaparan
Di akhir tahun 1970an, puluhan ribu penduduk Timor Timur, banyak diantaranya anak-anak dan orang lanjut usia, meninggal dunia dari kelaparan yang disebabkan oleh perang. (Foto: Peter Rodgers)
CAVR
Komisi CAVR menggunakan bekas penjara di Dili sebagai kantornya, sebagai simbol transformasi Timor-Leste. (Foto: Pat Walsh)
Rekonsiliasi
Foto dari salah satu upacara rekonsiliasi komunitas yang difasilitasi oleh CAVR. (Foto: Arsip CAVR)
Belajar dari masa lalu
Staf CAVR memaparkan pada pelajar Timor-Leste tentang kekerasan masa lalu dalam sebuah kunjungan ke sel interogasi di bekas penjara. (Foto: Pat Walsh)
Komik Chega!
Setelah CAVR meluncurkan laporannya, sekelompok pendidik dan pekerja hak asasi manusia dari Timor-Leste dan Indonesia bekerja-sama untuk membuat serial buku komik tentang Chega! Seri komik ini dibuat dalam Bahasa Tetun untuk pelajar SMA. Kini juga tersedia dalam Bahasa Portugis. Versi Inggris dan Indonesia akan dipublikasikan tahun 2015.
Peta
Timor-Leste adalah separuh dari pulau Timor yang merupakan bekas jajahan Portugis. Tentara Indonesia menduduki tahun 1975-1999, kini Timor-Leste adalah negara demokrasi yang merdeka dengan sekitar 1 juta penduduk.